
Ditulis oleh Redaksi GoalParlay
Update: 27 November 2025
Tiga musim lalu, AS Roma merasakan salah satu kekalahan paling menyakitkan dalam sejarah klub ketika tumbang di final Liga Europa 2022/2023. Kala itu, mereka unggul lebih dulu lewat Paulo Dybala sebelum akhirnya Sevilla menyamakan skor melalui gol bunuh diri Gianluca Mancini di babak kedua.
Momen kontroversial muncul pada menit ke-81 ketika Roma menilai seharusnya mendapat penalti usai bola menyentuh tangan Fernando. Namun wasit Anthony Taylor menganggap posisi tangan gelandang Sevilla tersebut natural. Pertandingan pun berlanjut ke adu penalti, dan Roma harus mengakui keunggulan Sevilla dengan skor 1-4, menggagalkan ambisi mereka meraih trofi kedua beruntun setelah menjuarai UEFA Conference League.
Kini, meskipun start musim mereka kurang meyakinkan, Roma kembali menatap Liga Europa dengan penuh motivasi. Dybala dan rekan-rekannya berada di peringkat ke-18 pada fase liga dan akan menghadapi pemuncak klasemen Midtjylland pada Jumat (28/11/2025) dini hari WIB, sebuah laga berat namun bisa menjadi momentum kebangkitan.
Gelandang Bryan Cristante menegaskan bahwa tim telah belajar dari kegagalan tersebut dan ingin menatap ke depan.
“Kekalahan di final itu meninggalkan rasa pahit, tetapi kami tidak bisa selamanya hidup di masa lalu,” ujar Cristante.
“Kami hampir menjadi juara Liga Europa, kami tahu betapa menyenangkannya tampil di final dan menang. Sekarang kami ingin bergerak maju dan tampil lebih baik.”
“Target kami jelas: menjuarai kompetisi ini,” tegasnya dikutip dari Football Italia.
Disclaimer:
👉 Lihat juga prediksi parlay terbaru lainnya di GOALParlay.





