
Ditulis oleh Redaksi GoalParlay
Update: 27 OKTOBER 2025
Sepakbola
Madrid – Real Madrid tampil luar biasa di laga El Clasico setelah mengalahkan Barcelona dengan skor meyakinkan 3-1 di Santiago Bernabéu, Minggu malam (26/10).
Namun di balik performa ganas Los Blancos itu, ternyata ada “bahan bakar emosional” yang membakar semangat mereka — ejekan Lamine Yamal beberapa hari sebelum pertandingan.Pemain muda Barcelona tersebut sebelumnya menyebut Madrid “beruntung dan sering dibantu wasit” dalam wawancara pra-El Clasico.
Ucapan itu rupanya tersimpan di kepala para pemain Madrid dan menjadi motivasi tersendiri untuk membungkam Blaugrana di lapangan.“Kami mendengar apa yang dikatakan Yamal. Kami tidak membalas dengan kata-kata, kami menjawab di lapangan,” ujar Dani Carvajal seusai laga kepada Marca.
🔥 Madrid Langsung Panas Sejak Awal
Sejak menit pertama, Madrid tampil agresif dan penuh determinasi.
Formasi racikan Xabi Alonso — 4-3-3 dengan kombinasi cepat Bellingham, Vinícius, dan Rodrygo — membuat pertahanan Barcelona keteteran.Vinícius membuka keunggulan di menit ke-12 setelah memanfaatkan kesalahan umpan dari Koundé.
Bellingham menggandakan skor lewat tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-33.Meski Barcelona sempat memperkecil kedudukan lewat Robert Lewandowski di babak kedua, Madrid memastikan kemenangan lewat gol Rodrygo di menit ke-82 setelah kerja sama apik dengan Valverde.
“Ini bukan sekadar kemenangan, ini tentang kebanggaan. Kami ingin menunjukkan siapa penguasa Spanyol,” ujar Thibaut Courtois kepada Movistar.
💥 Yamal Kena Sindir Balik
Setelah pertandingan, beberapa pemain Madrid seperti Carvajal, Rüdiger, dan Vinícius Jr. terlihat memberikan gestur “diam” ke arah kamera — simbol sindiran kepada Yamal.
Pelatih Madrid, Xabi Alonso, menolak memperkeruh suasana, namun mengakui bahwa komentar sang pemain muda memang memberi dorongan emosional kepada timnya.“Kami tidak butuh provokasi untuk menang, tapi terkadang sedikit rasa marah membuat kami lebih fokus. Para pemain bermain dengan hati dan disiplin luar biasa,” kata Alonso dalam konferensi pers.
Sementara itu, di kubu Barcelona, Hansi Flick menyesalkan komentar Yamal yang disebut “tidak bijak untuk pemain muda.”
“Kami sudah bicara di ruang ganti. Saya tahu dia masih belajar. Tapi di pertandingan seperti ini, kata-kata bisa menjadi senjata balik,” ujar Flick singkat.
⚽ Statistik Pertandingan El Clasico (Madrid 3–1 Barcelona)
Statistik Real Madrid Barcelona Penguasaan bola 48% 52% Tembakan ke gawang 9 5 Total tembakan 18 10 Pelanggaran 13 9 Kartu kuning 2 3 Pencetak gol Vinícius (12’), Bellingham (33’), Rodrygo (82’) Lewandowski (61’) Madrid unggul di semua aspek fisik dan mental, memperlihatkan kedewasaan permainan yang stabil meski di bawah tekanan publik besar El Clasico.
🧠 Alonso dan Efek Kepemimpinan Tenang
Kemenangan ini juga mempertegas sentuhan dingin Xabi Alonso. Dalam 15 laga terakhir di semua kompetisi, Madrid hanya sekali kalah dan mencetak total 36 gol.
Mental juara dan kestabilan taktik yang ia bawa membuat Madrid kini memimpin klasemen La Liga 2025/26 dengan 27 poin dari 10 laga.“Kami tidak ingin bicara banyak, kami hanya ingin terus menang. Fokus kami adalah gelar, bukan debat,” ujar Alonso tegas.
🔄 Reaksi Media dan Fans
Media Spanyol ramai menyoroti bagaimana Madrid menjadikan ejekan Yamal sebagai pelecut semangat.
Harian AS menulis:“Yamal membakar api yang akhirnya membakar timnya sendiri.”
Sementara di sosial media, fans Madrid ramai menggunakan tagar #KarmaClasico dan #MadridResponde.
Di sisi lain, sebagian fans Barcelona meminta Yamal untuk belajar mengontrol komentar publiknya, terutama menjelang laga besar.
🏁 Kesimpulan
El Clasico kali ini bukan hanya soal skor, tapi tentang emosi dan mentalitas.
Real Madrid membuktikan bahwa ejekan hanya membuat mereka semakin lapar akan kemenangan.
Sementara Barcelona harus belajar bahwa bicara sebelum laga bisa menjadi bumerang di lapangan.
Disclaimer:
👉 Lihat juga prediksi parlay terbaru lainnya di GOALParlay.





