
Ditulis oleh Redaksi GoalParlay
Update: 3 Desember 2025
Asosiasi Pesepakbola Profesional Dunia (FIFPRO) mengecam keras keputusan FIFA yang menjatuhkan sanksi larangan bermain selama 12 bulan kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia. Dalam pandangan FIFPRO, hukuman tersebut tidak adil dan para pemain justru merupakan korban dari kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan Federasi Sepakbola Malaysia (FAM).
Pada awal Oktober 2025, FIFA menjatuhi sanksi kepada ketujuh pemain: Gabriel Palermo, Rodrigo Holgado, Facundo Garcés, Jon Irazabal, Joao Figueiredo, Hector Hevel, dan Imanol Machuca. Hukuman ini berimbas fatal, terutama bagi Palermo dan Holgado yang dicoret klubnya setelah keputusan tersebut.
FAM telah mengajukan banding ke FIFA namun ditolak, dan kini tengah membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Sementara itu, FIFPRO memandang keputusan FIFA sebagai tindakan tidak proporsional dan tidak mempertimbangkan situasi sebenarnya.
Dalam pernyataannya, FIFPRO menegaskan bahwa para pemain tidak terlibat dalam pemalsuan apa pun.
“Sanksi larangan 12 bulan sangat tidak proporsional mengingat kondisi khusus dari kasus ini. Jelas bahwa para pemain adalah korban,” tulis FIFPRO dalam pernyataan resmi pada Senin (1/12/2025).
FIFPRO juga menyoroti bahwa keputusan FIFA secara eksplisit menyebut dokumen yang diserahkan para pemain adalah asli, sehingga tidak ada dasar menuduh mereka terlibat pemalsuan. Menurut FIFPRO, tidak mungkin tujuh pemain berbeda menghasilkan dokumen palsu secara bersamaan — terlebih karena seluruh proses naturalisasi berada di bawah wewenang lembaga dan otoritas yang mengurusnya.
Di akhir pernyataannya, FIFPRO menegaskan dukungan penuh kepada para pemain untuk mengajukan banding ke CAS, berharap mereka mendapatkan keadilan dan pemulihan hak bermain.
Disclaimer:
👉 Lihat juga prediksi parlay terbaru lainnya di GOALParlay.





