
Ditulis oleh Redaksi GoalParlay
Update: 24 OKTOBER 2025
Sepakbola
Sosok Nualphan Lamsam, atau yang akrab disapa Madam Pang, kembali menjadi sorotan besar di dunia sepak bola Asia Tenggara. Perempuan yang menjabat sebagai Manajer Tim Nasional Thailand ini dikenal sebagai figur penuh dedikasi — namun di balik senyumnya yang ramah, jalan yang ia tempuh tak selalu mudah.
Madam Pang saat ini tengah menghadapi masa paling menantang dalam kariernya: membangkitkan kembali prestasi sepak bola Thailand yang tengah menurun, sembari menghadapi tekanan besar dari publik dan federasi sepak bola negara tersebut (FAT).
🇹🇭 Dari Dunia Bisnis ke Arena Sepak Bola
Madam Pang sejatinya bukan berasal dari dunia olahraga. Ia adalah pebisnis sukses — CEO perusahaan asuransi besar, sekaligus dermawan aktif di berbagai kegiatan sosial di Thailand. Namun, sejak dipercaya memimpin tim nasional putra dan putri Thailand, ia menjadikan sepak bola sebagai bagian hidupnya.
Langkah pertamanya memimpin skuad “Gajah Perang” disambut hangat, terutama setelah sukses membawa tim putri Thailand lolos ke Piala Dunia Wanita 2019. Namun, di level tim putra, tekanan jauh lebih besar.
“Saya tahu sepak bola bukan tempat yang lembut bagi perempuan. Tapi saya di sini bukan untuk bersaing soal gender, saya di sini untuk bekerja,” ucapnya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Bangkok Post.
⚽ Tantangan Berat di Tengah Krisis Performa
Dalam dua tahun terakhir, performa tim nasional Thailand sempat naik-turun. Kegagalan di Piala Asia 2025 dan performa kurang konsisten di Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia membuat banyak pihak mulai meragukan kepemimpinan Madam Pang.
Namun, alih-alih mundur, ia justru memperkuat komitmennya dengan langkah nyata. Madam Pang menambah investasi untuk pengembangan akademi usia muda, memperluas kerja sama dengan klub-klub Jepang, dan menuntut peningkatan profesionalisme pemain lokal.
“Saya percaya perubahan butuh waktu. Sepak bola bukan soal satu kemenangan, tapi tentang membangun sistem yang berkelanjutan,” katanya tegas.
💔 Kritik dan Tekanan Publik
Meski dikenal karismatik dan disegani oleh para pemain, Madam Pang tak luput dari kritik. Media sosial Thailand sempat ramai dengan tagar #PangOut setelah tim Thailand tersingkir dini dari turnamen AFF Cup 2025.
Namun, para pemain utama seperti Chanathip Songkrasin dan Theerathon Bunmathan justru memberikan dukungan terbuka kepadanya.
“Tidak ada yang peduli pada kami seperti Madam Pang. Dia ada di ruang ganti, menangis bersama kami saat kalah, dan berteriak memberi semangat saat kami tertinggal,” ujar Chanathip.
💪 Kepemimpinan Emosional yang Menginspirasi
Salah satu ciri khas Madam Pang adalah pendekatannya yang emosional dan personal. Ia kerap menyapa pemain satu per satu, memeluk mereka setelah laga, bahkan memberi bonus pribadi dari kantongnya untuk memotivasi skuad.
Dalam momen yang terekam di Stadion Rajamangala baru-baru ini, ia terlihat membungkuk hormat di depan para pemain dan suporter — simbol rasa tanggung jawabnya yang mendalam terhadap tim dan rakyat Thailand.
Gambar itu menjadi viral dan mendapat apresiasi luas dari fans di seluruh Asia Tenggara. Banyak yang menyebut Madam Pang sebagai “jantung sepak bola Thailand”.
🏆 Fokus ke Masa Depan
Kini, Madam Pang tengah menyiapkan strategi jangka panjang menjelang SEA Games 2026 dan Piala Asia 2027. Ia berencana mengorbitkan lebih banyak talenta muda serta memperkuat kolaborasi dengan federasi Jepang dan Korea Selatan untuk program pelatihan pelatih nasional.
“Saya tidak mencari pujian. Saya hanya ingin melihat bendera Thailand berkibar tinggi lagi di pentas Asia,” tutupnya dengan mata berkaca-kaca.
Disclaimer:
👉 Lihat juga prediksi parlay terbaru lainnya di GOALParlay.






