
Ditulis oleh Redaksi GoalParlay
Update: 16 OKTOBER 2025
Sepakbola
Manchester, 16 Oktober 2025 — Legenda Manchester United, Paul Scholes, kembali melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan transfer klub lamanya. Dalam wawancara bersama Sky Sports Football Daily, Scholes menilai bahwa United masih “belum belajar dari kesalahan masa lalu” dan terlalu sering membeli pemain tanpa rencana jangka panjang yang jelas.
“Masalah utama Manchester United bukan hanya soal siapa yang mereka beli, tapi mengapa mereka membelinya. Klub ini terlihat seperti terus bereaksi terhadap situasi, bukan merencanakan masa depan,” tegas Scholes.
💬 Kritik terhadap Pembelian Musim Panas
Musim panas 2025, Manchester United mendatangkan beberapa nama baru seperti Joshua Zirkzee, Joao Neves, dan Jean-Clair Todibo. Namun, performa tim di bawah asuhan Erik ten Hag belum menunjukkan peningkatan signifikan. MU kini masih tertahan di posisi ke-10 klasemen sementara Premier League dengan hanya 11 poin dari delapan laga.
Scholes menilai bahwa rekrutmen pemain lebih banyak dipengaruhi oleh tekanan publik dan media, bukan hasil analisis kebutuhan taktis.
“Saya suka Zirkzee, tapi apakah dia benar-benar dibutuhkan saat kita sudah punya Højlund? Lalu mengapa mendatangkan Todibo jika tak ada kejelasan soal Maguire atau Varane? Semua terasa tidak sinkron,” ujarnya.
⚠️ Pola Lama yang Terulang
Scholes mengingatkan bahwa sejak era pasca-Ferguson, MU kerap terjebak dalam siklus yang sama: membeli pemain mahal, gagal menyesuaikan, lalu menjualnya dengan harga murah. Ia menyebut nama-nama seperti Angel Di Maria, Alexis Sanchez, Donny van de Beek, dan Antony sebagai contoh nyata.
“Dulu kita punya visi jelas di bawah Ferguson — pemain direkrut bukan hanya karena popularitasnya, tapi karena mereka cocok dengan sistem. Sekarang? Sepertinya klub membeli nama besar untuk menenangkan fans,” kritik Scholes dengan nada kecewa.
🧠 Solusi dari Sang Legenda
Scholes menyarankan agar manajemen MU membangun kembali fondasi perekrutan berdasarkan filosofi sepak bola yang berkelanjutan. Ia mendorong klub menunjuk Direktur Olahraga baru dengan pengalaman di level top, bukan hanya mantan pemain atau figur internal.
“Kalau MU ingin bersaing lagi, mereka harus berpikir seperti klub modern: punya tim scouting kuat, visi jelas, dan kesabaran. Tidak bisa terus-menerus memecat pelatih tiap dua musim,” tambahnya.
Menurut laporan Manchester Evening News, posisi Erik ten Hag saat ini memang sedang dievaluasi oleh dewan direksi, terlebih setelah kekalahan 0–3 dari Liverpool di Old Trafford pekan lalu.
⚽️ Kondisi Terkini Manchester United
MU akan menghadapi Newcastle United pada akhir pekan ini di Premier League. Ten Hag disebut akan melakukan perubahan besar dalam starting XI, termasuk kemungkinan menurunkan duet lini depan Mainoo–Zirkzee, yang tampil cukup baik dalam laga uji coba internal.
Namun tekanan semakin besar setelah fans menyerukan tagar #GlazersOut kembali menggema di media sosial usai performa buruk tim dalam beberapa pekan terakhir.
🔥 Catatan Performa MU 2025/26
Kompetisi Main Menang Seri Kalah Gol Kebobolan Premier League 8 3 2 3 9 11 Liga Champions 2 1 0 1 2 2 🔥 Fokus ke Laga Selanjutnya
Italia dijadwalkan menghadapi Israel pekan depan. Laga itu bisa menjadi penentu posisi mereka menuju Piala Dunia 2026. Retegui dipastikan kembali menjadi starter, sementara Gattuso menyiratkan kemungkinan mencoba formasi 3-5-2 agar kedua penyerang bisa bermain berdampingan lebih sering.
“Kalau mereka terus main seperti ini, tak ada alasan untuk memisahkan mereka,” tutup Gattuso.
Disclaimer:
👉 Lihat juga prediksi parlay terbaru lainnya di GOALParlay.





